Showing posts with label Artikel. Show all posts
Showing posts with label Artikel. Show all posts

Tips Menjaga KeIstiqomahan Sholat 5 Waktu

Posted by Unknown Tuesday, September 17, 2013 0 komentar

5 TIPS MUDAH ANTI MALAS SHOLAT 5 WAKTU

Shalat adalah tiang agama. Nah lho, ... kalau tidak shalat berarti tiangnya kemana? Rasa malas sering datang ketika waktunya shalat. Bagaimana cara mengatasinya ? Yuk simak tips berikut : ...

1. Niat
Segala perbuatan tergantung pada niatnya. Niatkan pada diri kita untuk selalu shalat tepat di awal waktu. Bersungguh-sungguhlah melawan rasa malas itu. Jangan sampai rasa malas menguasai diri kita.

2. The power of habit
Biasakanlah untuk shalat lima waktu berjama'ah dimasjid (bagi pria), walau pada awalnya terasa berat tapi kalau sudah dibiasakan akan terasa ringan bahkan kita akan merasa rugi bila meninggalkannya.

3. Kontrol diri
Jika rasa malas itu kembali menggerogoti kita, lawan saja. Ingat kewajiban kita sebagai orang muslim, ingatlah balasan/adzab Allah terhadap orang-orang yang meninggalkan shalat.

4. Jangan pernah di tunda
Jika adzan telah dikumandangkan,segeralah untuk berwudhu. Apabila sedang melakukan aktivitas sepenting apapun, berhentilah sejenak. Ini mungkin yang susah dilakukan, tapi menunda shalat akan menimbulkan rasa malas nantinya. Jangan tunda, segera laksanakan shalat.

5. Komitmen
Komitmen terhadap diri sendiri. Shalat itu kewajiban, dan kewajiban itu harus dilaksanakan. Lakukan terus secara konsisten, sehingga shalat pun berubah fungsi menjadi kebutuhan.
Rasa malas itu bisa datang kepada siapa saja. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Yang terpenting adalah niat, usaha, kemauan dan komitmen untuk melakukan shalat 5 waktu tepat waktu.

Semoga Bermanfaat

Baca Selengkapnya ....

Flashing TP Link WR740N Ver. 4.23 Menjadi DD-WRT V24 Pre SP2 Mendukung Repeter, Client, Acsess Point.

Posted by Unknown Saturday, September 7, 2013 0 komentar
TP Link WR740N Ver. 4.23
TP-Link TL-WR740N menggunakan router dalam tutorial ini adalah Ver 4.23. Pastikan Anda mendownload versi yang benar dari firmware.
Flashing firmware versi yang salah akan merusak router. Berikut adalah link. Anda harus men-download kedua factory-to-ddwrt.bin & tl-wr740nv4-webflash.bin.
Anda harus upgrade ke factory-to-ddwrt.bin sebelum Anda Flash tl-wr740nv4-webflash.bin.
  1. Masukkan 192.168.1.1 dari browse untuk login ke router. Pilih System Tools kemudian klik pada Upgrade Firmware.
  2. Pilih factory-to-ddwrt.bin yang Anda download ke komputer Anda sebelumnya.
  3. Klik tombol Upgrade ke memulai upgrade firmware.
  4. Router akan restart secara otomatis setelah upgrade selesai. Screen shot untuk upgrade firmware: http://www.divshare.com/download/18183284-fed
  5. Login ke router lagi. Sekarang DD-WRT meminta Anda untuk mengubah nama pengguna dan password.
  6. Masukkan router nama pengguna dan password baru kemudian klik tombol Change Password.
  7. Masukkan nama pengguna baru dan password untuk login ke router tersebut.
  8. Klik Administration dari menu DD-WRT kemudian pilih Upgrade Firmware.
  9. Pilih tl-wr740nv4-webflash.bin & klik tombol Upgrade Router akan meng-upgrade ke DD-WRT tertanggal 24-07-2013 r22118 yang jauh lebih kuat dari sebelumnya.

Baca Selengkapnya ....

Aplikasi Pengembali Data

Posted by Unknown Wednesday, July 31, 2013 0 komentar
Hemmmm.....sobat pusing karena file-file penting terformat atau hilang karena virus?
Jangan pesimis dan sedih, karena aq akan sharekan software pengembali file atau data kalian, namun punya syarat yaitu memori yang terformat atau kena virus sebelumnya tidak diisi file, agar file-file yang terformat tidak tertimpa file yang baru kalian isi/copykan ke memori kalian.
Baik langsung saja ini aku kasih link downloadnya disini
Cara download tunggu sampai 5 detik, kemudian akan muncul tombol skip dan klik.

Baca Selengkapnya ....

Membuat Power Bank Sederhana untuk HP

Posted by Unknown Monday, July 29, 2013 0 komentar
Teman-teman pastinya tahu kan dengan Power bank ? Ya, Power bank adalah sebuah alat untuk menyimpan energi. Banyak juga yang menyebut power bank sebagai portable charger, yakni alat untuk mengisi ulang gadget ketika kita sedang bepergian (on the go). Saat ini harga sebuah power bank berkisar dari Rp 200.000 – Rp 600.000. Sangat mahal bukan? Nah, untuk teman-teman yang sedang menghemat badgetnya, saya akan memberikan tips sederhana dan jitu untuk membuat sendiri Power bank.
Silahkan teman-teman siapkan ini :
  1. Dudukan 4 batterai, harganya sekitar Rp. 5.000 – Rp.15.000
  2. 4 buah batterai “eneloop”, kenapa batterai “eneloop” karena mAh nya besar.
  3. Kabel USB/ USB hub
  4. Casing , ini bebas sesuai kreatifitas kita, bisa ditambahkan dengan motif batik atau motif sesuai keinginan kita kan gak enak dilihat kalau PowerBank buatan kita seperti membuat Praktek Listrik Hehehe
Berikut ini gambarnya setelah jadi.
Screen shot 2013-06-12 at 9.22.00 AM
Perhatikan dalam membuat power bank sederhana ini yaitu cukup hanya gunakan 4 dudukan batterai hindari menggunakan 8 dudukan baterrai karena hal ini bisa melebihi kapasitas smartphone. Kenapa bisa begitu? karena, karena 1 baterai itu tegangannya 1.5 Volt, (1.5 x 4 = 6 Volt ) biasanya tegangan yang digunakan charger handphone maksimal 5 volt. Coba anda bayangkan, jika anda menggunakan 2 x dudukan 4 batterai x 1.5 volt = 12 VOLT. Tegangan lebih dapat mengakibatkan komponen IC dalam HP / gadget anda rusak dan akhirnya anda akan bertanya “Kenapa Gadget saya tidak mau di charger ya ?”.
Pastinya anda tidak mau juga kan melihat gadget anda menjadi barang rongsokan ?. Maka dari itu, jangan pernah melebihi kapasistas yang sudah ditentukan.
Untuk mensiasati kelebihan tegangan yaitu dapat menggunakan IC Stabil dan dioda zener, karena kedua komponen tersebut memiliki fungsi sbagai stabilizer dan cutting tegangan sehingga tegangan input akan distabilkan jika melewati komponen tersebut. Skema rangkaiannya dapat kalian lihat sebagai berikut ini.
Rangkaian Power supply dengan Vout +5 volt

 Ada beberapa catatan yang harus diperhatikan, gambar diatas menggunakan trafo (transformator) sehingga pemasngan baterai itu pada bagian smoothing, yaitu kutub positif (+) pada elko (+) dan kutub negatif (-) pada ground.
Baik mungin cukup sekian dulu penjelasannya, jika ada yang kurang jelas bisa tanya pada saya.
Terima kasih.

Baca Selengkapnya ....

Asyiknya.. Bermain Air Sambil Belajar Pembagian Pecahan

Posted by Unknown 0 komentar
Salah satu materi pelajaran Matematika di SD adalah Pembagian Pecahan. Saya berusaha merancang pembelajaran supaya siswa benar-benar memahami konsep pembagian pecahan yaitu dengan cara memanfaatkan alat peraga sederhana berupa botol dan air untuk pemahaman siswa terhadap konsep pembagian pecahan.
Langkahnya adalah guru mengajak siswa bercerita mengenai kejadian yang berhubungan dengan pembagian pecahan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, Ibu membeli  1 kg minyak goreng. Kemudian minyak goreng itu dibagi-bagi ke dalam plastik berukuran ½ kg. Jadi siswa bisa membayangkan bahwa 1:1/2 = 2. 
Kemudian siswa dibagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok berjumlah 4 siswa. Pengelompokan berdasarkan heterogenitas siswa yaitu prestasi.  Setiap Kelompok diberi Lembar Kerja Siswa (LKS) dan  alat peraga sederhana berupa 1 botol air berukuran 600 ml dan 4 botol air berukuran 150 ml. Siswa diberi tayangan power point untuk mempraktikkan 1:1/4 = …. dengan menggunakan botol dan air yang sudah disediakan di masing-masing kelompok.
Setelah menyaksikan tayangan power point, siswa lalu mempraktikkan dengan mengisi penuh 1 botol 600 ml dengan air, sedangkan 4 botol berukuran 150 ml dibiarkan kosong. Kemudian air dari botol 600 ml tersebut  dituangkan ke dalam botol-botol kecil berukuran 150 ml yang kosong tadi sehingga bisa diketahui berapa botol air yang terisi dan yang tidak terisi oleh air. Hasilnya 4 botol berukuran 150 ml semuanya terisi air. “Oh, ternyata mudah dan sederhana ya Bu pembagian pecahan itu,” seru seorang siswa yang duduk di belakang. Kemudian siswa melakukan percobaan lain yang tentunya sesuai dengan yang diperintahkan di LKS.
Hasilnya, jawaban siswa membuat saya bangga, karena siswa ternyata mampu mengisi setiap soal di LKS melalui percobaan menggunakan alat peraga sederhana berupa botol dan air.
Di akhir pembelajaran perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Selanjutnya, guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran. Sampai pembelajaran akan berakhir pun siswa tetap antusias mempraktikkan pembagian pecahan menggunakan alat peraga dari botol dan air. Siswa memahami konsep pembagian pecahan melalui alat peraga sedehana berupa botol air.
Sumber : http://www.wapikweb.org/article/detail/asyiknya-bermain-air-sambil-belajar-pembagian-pecahan.php

Baca Selengkapnya ....

Cara Instal Stiker Untuk Chatting di Facebook

Posted by Unknown Saturday, July 27, 2013 0 komentar


لسَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُl

Malam sobat dumay...
Hem...pernah dengar stiker chat facebook gak? Pasti tidak asing lagi bukan?

Disini saya ingin berbagi pengetahuan cara instal stiker chat untuk facebook.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Buka pesan chat facebook kalian. dan cari icon smile pada pojok kanan bawah lalu klik.
Gambar 1
2. Klik icon keranjang pada pojok kanan atas.
Gambar 2
3. Ceklist jenis stiker yang ingin kalian instal, kemudian close setelah stiker sudah terceklist.
4. Selamat stiker telah berhasil diinstal. Chatting kalian akan menjadi lebih menarik dan variatif.
Gambar 3
Terima Kasih


Baca Selengkapnya ....

Pemprov Jatim Adakan Mudik Gratis 2013 dengan Kereta Api dan Kapal Laut.

Posted by Unknown 0 komentar
SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jatim melalui Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) akan memberikan pelayanan mudik gratis degan moda transportasi kereta api dan kapal laut. Sebelumnya Pemprov Jatim juga telah memberikan pelayanan mudik gratis dengan angkutan bus.

Mudik gratis dengan kereta api ini disampaikan oleh Kepala Bidang Perkeretaapian dan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Dishub dan LLAJ Jatim, Isa Anshori.

“Mudik gatis dengan kereta api ini untuk jurusan lokal Jatim. Merupakan kebijakan Pemprov atas kompensasi kenaikan harga BBM. Diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan dan merasakan keringan atas fasilitas program ini,” jelas Isa kepada tribunsurabaya.

Menurut Isa, hasil kesepakatannya dengan pihak PT KAI Daops 8, menentukan akan ada enam KA yang digunakan dalam program mudik gratis ini. Keenam KA tersebut adalah KA Penataran, KA Doho, KA Arjuno, KA KRD Kertosono, KA KRD Bojonegoro, dan KA KRDI Cepu Expres.

Program mudik gratis dengan KA ini akan dimulai tanggal 2 hingga 9 Agustus 2013 dengan keberangkatan dari Surabaya ke stasiun tujuan. KA Penataran dengan rute Surabaya-Malang-Blitar, KA Doho dengan rute Surabaya-Kediri, KA KRD Bojonegoro dan KA KRD Cepu yang berangkat dari Surabaya menuju Babat, Bojonegoro, dan Cepu. Serta KA Arjuno rute Surabaya-Madiun dan KA KRD Kertosono dengan tujuan Kertosono.

Untuk arus balik Lebaran dimulai tanggal 10 sampai 13 Agustus 2013. Sedangkan mekanisme mudik dan balik gratis ini, Isa masih melakukan koordinasi dengan PT KAI Daops 8, agar tepat sasaran.

“Masih kami bahas, nanti akan kami sampaikan bila sudah jelas. Namun yang pasti, sesuai KTP dan KK bagi anak-anak yang belum berKTP,” imbuhnya.

Dishub dan LLAJ Jatim juga telah menyiapkan anggaran untuk pembelian 98.000 tiket kereta api. Namun Isa menolak menyebutkan nominal pastinya, karena tiap rute memiliki tarif yang berbeda-beda.

Sedangkan untuk mudik gratis dengan kapal laut, Isa juga akan melakukan koordinasi dengan operator kapal. Program mudik gratis dengan kapal feri tujuan Kalimantan dan Sulawesi ini telah dilaksanakan Pemprov Jatim sejak 2012.

Baca Selengkapnya ....

IDM 6.12 Full Version

Posted by Unknown Friday, July 26, 2013 0 komentar
IDM adalah suatu aplikasi yang dapat membatu mempercepat proses download kita. IDM ini memiliki versi-versi yang berbeda. Ada beberapa IDM yang free namun hanya 30 days trial. Tapi tenang saja bagi sobat yang membutuhkan IDM 6.16 Full Version, silahkan download sepuasnya gratis dan tanpa dipungut biaya. Silahkan download

Baca Selengkapnya ....

Evaluasi Belajar

Posted by Unknown 0 komentar
Evaluasi Belajar 
A.   Pengertian Evaluasi Belajar
Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya.
Pemahaman mengenai pengertian evaluasi dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh para pakar evaluasi. Menurut Arifin (2012:8) evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu untuk membuat suatu keputusan.
Sedangkan Uzer (2003:120), mengatakan bahwa “Evaluasi adalah suatu proses yang ditempuh seseorang untuk memperoleh informasi yang berguna untuk menentukan mana dari dua hal atau lebih yang merupakan alternatif yang diinginkan, karena penentuan atau keputusan semacam ini tidak diambil secara acak, maka alternatif-alternatif itu harus diberi nilai relatif, karenanya pemberian nilai itu harus memerlukan pertimbangan yang rasional berdasarkan informasi untuk proses pengambilan keputusan”.
Sedangkan belajar adalah kegiatan transfer pengetahuan antara guru dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran mengenai suatu pemahaman konsep ataupun informasi.
Jadi evaluasi belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang guru untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam setiap proses pembelajaran dengan pertimbangan yang rasional berdasarkan informasi untuk proses pengambilan keputusan.

B.   Tujuan Evaluasi Belajar
Evaluasi atau penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Adapun tujuan evaluasi dapat diuraikan sebagai berikut:
a.    Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang teah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu.
b.    Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya.
c.    Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.
d.    Untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas kognitifnya (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya) untuk keperluan belajar.
e.    Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang digunakan guru dalam proses mengajar-belajar (PMB). (Syah, 2003:197-198).

C.   Fungsi Evaluasi Belajar
Di samping memiliki tujuan, evaluasi belajar juga memiliki fungsi-fungsi sebagaimana di sebutkan oleh Nurkancana et al (1983:3) sebagai berikut:
a.    Untuk mengetahui taraf kesiapan daripada anak-anak untuk menempuh suatu pendidikan tertentu.
b.    Untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam proses pendidikan yang telah dilaksanakan.
c.    Untuk mengetahui apakah suatu mata pelajaran yang kita ajarkan data kita lanjutkan dengan bahan yang baru ataukah kita harus mengulangi kembali bahan-bahan pelajaran yang telah lampau.
d.    Untuk mendapatkan bahan-bahan informasi dalam memberikan bimbingan tentang jenis pendidikan atau jenis jabatan yang cocok untuk anak tersebut.
e.    Untuk mendapatkan bahan-bahan informasi untuk menentukan apakah seorang anak dapat dinaikkan ke dalam kelas yang lbih tinggi ataukah harus mengulang di kelas semula.
f.     Untuk membandingkan apakah prestasi yang dicapai oleh anak-anak sudah sesuai dengan kapasitasnya atau belum.
g.    Untuk menafsirkan apakah seorang anak telah cukup matang untuk kita lepaskan ke dalam masyarakat atau untuk melanjutkan ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi.
h.    Untuk mengadakan seleksi.
i.      Untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang dipergunakan dalam lapangan pendidikan.
Selain fungsi di atas, evaluasi juga mengandung fungsi psikologis yang cukup signifikan bagi siswa maupun bagi guru dan orang tuanya. Bagi siswa, penilaian guru merupakan alat bantu untuk mengatasi kekurangmampuan atau ketidakmampuannya dalam menilai kemampuan dan kemampuan dirinya sendiri. Bagi orang tua atau wali siswa, dengan evaluasi itu kebutuhan akan pengetahuan menganai hasil usaha dan tanggung jawabnya mengembangkan potensi anak akan terpenuhi. Pengetahuan seperti ini dapat mendatangkan rasa pasti kepada orang tua. (Syah, 2003:198)

D.   Jenis-Jenis Evaluasi Belajar
Pada prinsipnya, evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Oleh karena itu, jenis-jenisnya pun banyak, mulai yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. Seperti yang disebutkan oleh Syah, (2003:199-201) jenis-jenis evaluasi adalah sebagai berikut:
a.    Pre-test dan Post-test
Pre-test adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi batu. Tujuannya, ialah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Evaluasi seperti ini berlangsung singkat dan sering tidak memerlukan instrument tertulis.
Post-test adalah kebalikan dari pre-test, yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya, ialah untuk mengetahui taraf pengasaan siswa atas materi yang telah diajarkan. Evaluasi ini juga berlangsung singkat dan cukup menggunakan instrument sederhana yang berisi item-item yang jumlahnya sangat terbatas.
b.    Evaluasi Prasyarat
Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pre-test. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi penguasaan siswa ataas materi lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan. Contoh: evaluasi penguasaan penjumlahan bilangan sebelum memulai pelajaran perkalian bilangan, karena penjumlahan merupakan prasyarat atau dasar perkalian.
c.    Evaluasi Diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa. Instrumen evaluasi jenis ini dititikberatkan pada bahasan yang dipandang telah membuat siswa mendapatkan kesulitan.
d.    Evaluasi Formatif
Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau modul. Tujuannya adalah untuk memperoleh umpan balik yang mirip dengan evaluasi diagnostik, yakni untuk mendiagnosis (mengetahui penyakit/kesulitan) kesulitan belajar siswa. Hasil diagnosis kesulitan belajar tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan rekayasa pengajaran remedial (perbaikan).
e.    Evaluasi Sumatif
Jenis evaluasi sumatif dapat dianggap sebagai “ulangan umum” yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa paha akhir periode pelaksanaan program pengajaran. Evaluasi ini lazim dilakukan pada setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran. Hasilnya dijadikan bahan laporan resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan penetu naik atau tidaknya siswa ke kelas yang lenih tinggi.
f.     Ujian Akhir Nasional (UAN)
Ujian Akhir Nasional yang dulu disebut EBTANAS (Evaluasi Tahap Akhir Nasional) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebgai alat penentu kenaikan status siswa. Namun, UAN yang diberlakukan mulai tahun 2002 dirancang untuk siswa yang telah menduduki kelas tertinggi pada suatu jenjang pendidikan tertentu seperti jenjang SD/MI, SLTP/MTs, dan sekolah-sekolah menengah yakni SMU dan sebagainya.

E.   Kriteria Tes yang Baik
Tes atau soal evaluasi merupakan alat ukur yang memiliki fungsi ganda yaitu untuk mengukur efektivitas belajar dan mengukur efektivitas guru dalam mengajar. Untuk dapat menjadi alat ukur yang baik dan dapat memberikan informasi yang akurat maka setiap soal sebagai bagian dari konstruksi tes harus dijaga kualitasnya.
Arikunto dalam buku Suwarno (2006) menyebutkan bahwa suatu tes dikatakan sebagai alat pengukur yang baik harus memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis.
Sedangkan menurut Indrakusuma (1993:27) ada berbagai macam ciri yang harus dipenuhi oleh suatu test yang baik. Dari ciri ini yang dianggap ciri-ciri pokok atau ciri-ciri utama ialah reliabilitas, validitas, dan objektivitas.
Berbeda pula pendapat yang dikemukakan oleh Slameto (1988:19). Dia menyatakan bahwa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu tes atau evaluasi ada delapan, yakni: sahih (valid), terandalkan (reliable), obyektif, seimbang, membedakan, norma, fair (tidak menjebak), dan praktis.
1. Reliabilitas
Menurut Suwarno (2006:119) reliabilitas berasal dari kata reliability, reliable yang artinya dapat dipercaya, berketetapan. Sebuah tes dikatakan memiliki reliabilitas apabila hasil- hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan. Artinya jika peserta didik diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada pada urutan yang sama dalam setiap kelompoknya. Indrakusuma (1993:28) menyatakan bahwa suatu tes dapat pula memberikan hasil yang tidak dapat dipercaya (unreliable). Hal ini disebabkan oleh dua macam faktor, yaitu:
1)    Situasi pada waktu tes berlangsung. Hal ini mencakup keadaan jasmaniah dan rohaniah dari anak.
2)    Keadaan tes itu sendiri. Hal ini berhubungan dengan kualitas dari soal-soalnya atau panjang tes tersebut. Mengenai kualitas dari soal tes.
Conny Semiawan Stamboel (1979:65) mengungkapkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi reliabilitas suatu tes, antara lain:
1)    Hubungan panjang tes dengan reliabilitas. Makin pendek sebuah tes, makin rendah reliabilitasnya. Namun terkadang tes yang pendek dan kurang reliabel berharga juga untuk tujuan lain tes tertentu, misalnya dalam mengambil keputusan yang cepat. Tingkat reliabilitas yang dikehendaki berbeda, sesuai dengan tujuan tes.
2)    Keobyektifan. Keobyektifan tes merupakan faktor yang penting di dalam menjaga reliabilitas tes.
3)    Manfaat tes. Tes harus memenuhi syarat kegunaan. Misalnya soal-soal tes yang mempersoalkan masalah-masalah khusus di Jawa Barat, tidak dapat digunakan di Irian Jaya karena tes tersebut tidak memenuhi syarat kegunaan.
Dalam hal ini Dr. Oemar Hamalik (1989: 143) menjelaskan tentang kemungkinan cara untuk menguji reliabilitas pengukuran (tes), antara lain:
1)     Pengukuran dengan Tes yang Sama (Tes-Retes). Apabila kita ingin mengetahui ketetapan yang diberikan suatu pengukuran tentang karakteristik individu dari hari ke hari – bagaimana kita dapat meramalkan skor / nilai individu untuk minggu yang akan datang berdasarkan apa yang diperbuatnya hari ini – hal ini berarti pengukuran harus dilakukan dalam dua waktu. Dengan demikian kita akan melihat variasi individu dari waktu ke waktu maupun variasi dalam mengerjakan kedua pengukuran tersebut.
2)     Parallel Test Form. Parallel form ini terdiri atas dua tes yang disusun dalam bentuk yang berbeda tetapi berdasarkan spesifikasi derajat kesukaran yang seimbang. Dengan demikian murid akan dihadapkan kepada dua jenis (yang paralel) pada saat yang sama. Reliabilitas pengukuran kedua bentuk ini diperoleh dengan jalan mengkorelasikan skor-skor hasil kedua pengukuran tersebut.
3)     Subdivided Test. Prosedur ini ditempuh dengan jalan membagi tes ke dalam dua bagian (split half test). Pembagian ini biasanya didasarkan atas item-item bernomor ganjil dan genap. Korelasi antara dua perangkat skor ini akan menghasilkan derajat ketetapan pengukuran.

2. Praktibilitas
Menurut Suwarno (2006:120), sebuah tes dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis. Artinya tes itu mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya, dan dilengkapi dengan petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan atau diawali oleh orang lain dan juga mudah dalam membuat administrasinya.
Sedangkan menurut Indrakusuma (1993:47) di dalam bukunya dia mengistilahkan praktikabilitas dengan Ease of administration (mudah dalam pelaksanaan). Dalam menyusun sebuah tes, kita harus memikirkan pula bagaimana pelaksanaannya. Sebagai contoh di bawah ini dilukiskan dua macam cara pelaksanaan tes sebagai berikut:
1)    Tes A terdiri atas 5 bagian. Untuk tiap bagian disediakan waktu untuk mengerjakan selama 10 menit. Bagian pertama harus dikerjakan lebih dahulu. Setelah 10 menit, dibunyikan tanda, dan semua peserta tes harus pindah mengerjakan bagian kedua, biarpun bagian pertama belum selesai. Setelah 10 menit lagi, dibunyikan tanda, dan semua peserta tes harus mengerjakan bagian ketiga, biarpun bagian kedua belum selesai. Demikian seterusnya, hingga tes selesai.

2)    Tes B terdiri atas 5 bagian. Untuk mengerjakan disediakan waktu 50 menit. Cara mengerjakan tidak dibagi-bagi; bagian pertama, kedua dan seterusnya. Juga tidak ditentukan bagian-bagian mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Peserta tes bebas memilih mana yang akan didahulukan dan yang dikerjakan kemudian. Dari kedua contoh di atas, maka tes B lebih mudah pelaksanaannya daripada tes A



DAFTAR PUSTAKA


Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI
Hamalik, Oemar. 1989. Teknik Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan. Bandung: Penerbit Mandar Maju
Indrakusuma, Amir Daien. 1993. Evaluasi Pendidikan. Malang: IKIP Malang.
Nurkancana, Wayan et al. 1983. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Slameto. 1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara.
Stamboel, Conny Semiawan. 1979. Prinsip Dan Teknik Pengukuran Penelitian Di Dalam Dunia Pendidikan. Jakarta: Mutiara.
Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta :PT RajaGrafindo Perkasa
Uzer, Usman. 2003. Menjadi guru professional. Bandung : Remaja Rosdakarya.


Baca Selengkapnya ....

SMS Gratis

Created By Fajar Iswanto.

Buku Tamu

My Shoutbox

Pengikut

Kalender Hari Ini